PENYEMANGAT

YEL-YEL DEWAN AMBALAN KOORDINATOR PA.09

1) Oyaya-oayaya

Pasukan coba luruskan

Jangan tengok keblakang

Diblakang ada macan

Nanti kamu dimakan

1 , 2 , 3 , 4

Kamilah yang terhebat


2) su-sungguh kami dewan ambalan

Ambalan memang jempol

Jempolnya jempol gajah

Gajahnya gajah bengkak

Bengkak 3x si

Si si permisi-permisi-permisi


3) ini salam kami dari dewan ambalan 2x

Ambalan memang untuk anda

Assalamu’alaikum pom-pom porom


4) salam kita 2x

Salam Dewan Ambalan

Salam kita 2x

Salam untuk Indonesia


5) assalamu’alaikum salam

Terimalah salam dari kami

Dewan Ambalan Al-Islam

Ajibu ‘alaikum salam


6) Hirosima-ma Nagasaki-ki

Semboyan kita (persatuan-wan kesatuan)

Yang lain jangan lirik

Bisa naksir ah ah..


7) Mars DA.

Ambalan Al-Islam mari kita kibarkan

Bendera kehormatan dan lambing persatuan

Ambalan Al-Islam jangan engkau siakan

Kesempatan kita untuk memperjuangkan

Marilah mari bergandengan tangan

Dan jangan lepaskan sebelum kita menang

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh

Baik diterapkan demi satu tujuan

Mengharumkan nama Al-Islam tetap jaya

Inilah kami praja muda karana

Marilah 2x

Jangan kau lupakan janji suci Ambalan kita

Dan jangan kau sedih

Kita pasti menang

Disemua kegiatan kita


8) minggiro 6x

Ikilo pramukane Laskar Suramenggala

Sing ra minggir tak antem bata

Minggiro 3x

Ikilo Laskar Suramenggala

Bocahe ganteng-ganteng sayange ireng-ireng

Kabeh cewek akeh sing seneng


9) ikilo barisan paling kendo

Tiap hari makannya kodok ijo

Kodok ijo tak cukup 1 kilo

Masih ditambah dengan laler ijo

Ikilo barisan paling handal

Tiap hari makannya iwak kadal

Iwak kadal tak cukup 1 kwintal

Masih ditambah kolak sandal


10) Tinggalkan ayah tinggalkan ibu (ayah ibu)

Izinkan kami berjuang (berjuang)

Dibawah kibaran merah putih (merah putih)

Majulah ayo maju (serbu)

Takkan kembali pulang (pasti pulang)

Sebelum kita yang menang (pasti menang)

Biar mayat terkapar dimedan juang

Hati kami takkan gentar

Demi bangsa kurela berjuang

Demi bangsa kurela berkorban

Maju ayo maju ayo trus maju

Singkirkan dia, dia, dia.

Kikis habislah mereka

Demi Negara Indonesia


11) Mars DA

Hai dewan Ambalan mari kita bernyanyi

Memuji pramuka dengan lagu yang gembira

Dan nyanyian yang murni

Meski panas mtahari menyengat kulit kita

Namun kita gembira sebabnya kita berkarya

Untuk Ambalan kita

Dewan Ambalan Koordinator jaya serta mulia 2x

Maha taman tempat kita kita berkarya


12) Didarat dilaut

Dan dirimba raya

Dewan Ambalan tetap berjuang

Membela Negara Indonesia

Demi nusa bangsa dan negriku

Dewan Ambalan tetap setia

Membela Negara Indonesia


13) Dulu aku bercita-cita

Menjadi Ambalan jaya

Berdiri tegak gagah perkasa

Didepan Pembina kita

Kini aku sedang ditempa

Oleh gemblengan Pembina kita

Lupa sanak, lupa saudara

Lupakan saja semuanya

Kami tahan rasa sakit

Tidak masuk rumah sakit

Kami tahan menderita

Siang malam ku ditempa

Walau diriku ditempa

Hatiku slalu ditempa

Gembira selama-lamanya


14) Didarat samudra diangkasa raya

Ambalan slalu siap sedia

Berturut trisatya dan berdasa Dharma

Ambalan slalu siap sedia

Tunas kelapa itu lambangnya

Bermakna serba guna disegala-galanya

Ia praja muda karana


15) Iki piye 3x

Dalane kok ra putus-putus

Sing kene bagus-bagu

Sing kono koyo wedus

Ambalan ayo maju terus

SAKA( Satuan Karya)

Saka adalah suatu waah gerakan pramuka gua menyalurkanminat,bakat da mengembangkn kemampua, katrampilan dan pengalaman di suatu kejuruan tertentu.dalam SAKA terdapat krida yaitu satuan terkecil dari saka.Saka dipimpin ole pramuka dewasa yang bertugas membantu dan mempunyai kewenangan terhadap kelangsungan saka.Terdapat juga pamong saka yaitu pembina pramuka yang mempunyai minat dan kegearan dalam suatu bidang kegatan saka da itu diangkat oleh ka. kwarcab yang mempunyai masa bakti 4 tahun.-Instruktu saka: orang yang ahli dalam suatu biang tehnik yang di perlukan.dalam suatu saka terdapat juga pembimbing yang kemudia membentuk majelis pembimbing.Majelis pembimbing yaitu salah satu badan yang emmberikan bimbingan moril organisasoris material dan& universal kepada saka.sampai tahun ini ada 8 saka di Indonesia:saka WANABHAKTI,BAHARI,DIRGANTARA,KENCANA,TARUNA BUMI,BHAKTI HUSADA,BHAYANGKARA,dan WIRA KARTIK. tetapi di Ponorogo sendiri saka yang masih beranggotakan dan masih aktif ada 4 yaitu saka WANABHAKTI,BAHARI,WIRA KARTIKAdan BHAYANGKARA.
Pemimpin adalah satu oraNG DARI 2,3 orang atau lebih yang berhasil mengajak temannya menuju suatu tujuan demi mendapatkan kersuksesa bersama.itu adaah definisa pemimpin dariku.Kalau kepemimpinan adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin.dikatakan setiap orang adalah pemimpin terutama bagi dirinya sendiri.sifat kepemimpinan bagi seseorang timbul karena 3 perkara

1 GEN/BAWAAN LAHIR
2 PRIBADI SESEORANG
3 KETERPAKSAAN

Diantara yang harus ada pada seorang pemimpin,........Se3orang pemimpin itu harus jujur , dapat dipercaya,dermawan,pandai,dll.seorang pemimpin juga haus tegas,mengayommi,pengertian,da yang paing penting seorag pemimpin harus memiliki kommitmen yang baik dan menguntungkan bagi dia sendiri,terutama yang ia pimpin.

KAWAN INILAH GAMBAR BAJU BAGI SENIOR SAKA WANABAKTI .
Ini dibhuat untuk sragam harian bagi senior yang sudah tidaki memiliki sragam pramuka dan siapapun yang ingin pesan asalkan itu masih anggo0ta saka WANABAKTI.bagus bukan.,........................................Ini adalah karya dari anggota kami.Pada baju tersebuut juga terdapat badge kebanggaan kami,yaitu badge SAKA WANABAKTI. Kami adalah saka UNGGULAN DAN TERBAIK DI KWARCAB PONOROGO pada kali ini dan semoga selamanya , jayalah sakaku sakaWANABAKTI..............................................

KAWAN saya satu trahun ber5sama gambar ini.Dimulai dari kelas 4 hingga aku akhiri pada kelasw lima.Bukan karena aku waleh ataupun becci tapi karena sudah cukuc bagiku,sudah bhabis masa jabatanku bersam,anya dazn ituy akan diterus kan ole3h adikn kelasku. O iya belum aku kenalkan inio padsamu ya ........?
ini adalah lambang AMBALANKU dewan ambalan SRIWIJAYA yang berpangkalan di PON -PES AL-ISLAM JORESAN.setelah kami keluar kardena habis masa bakti kami,kami punb akan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu
KOORDINATOR GERAKAN PRAMUKA.Do'akan ya kawan semoga kai bisa lebiih bbaik menjalankan tugas....................................................................................................................agar bisa membina calon2 penerus bangsa ini dengan baik dan kami pun bisa belajar sebagai penerus bangsa yang baik.........................................................................................................................................


1945
Kata tak asing bagi bangsa INDONESIA
Dengan semangat persatuan
mewujudakan kemerdekaan

Kau korbankan jiwamu dan ragamu,.....
Juga semua yang kau miliki,......
Hanya untuk NEGERI ini
MERDEKA,...........

Pahlawan dirimu .........
Bunga bangsa bagimu.......
Penghargaan untukmu .......
Untuk semua pengorbananmu
Wahai pahlawan bangsaku..........



MERAH PUTIH jiwamu .........
MERAH PUTIH ragamu...........
Kau kibarkan dihatimu

Tanpa ternoda
Kau kibarkan di tiang tertinggi
Berkibarlah MERAH PUTIH-ku
Lambang kegagahan NEGRI-ku

perbedaan

Assalamu'alaikum kawan,hari ini hari akhad. diriku berfikir jikalau orang sekarang disamakan dengfan orang dulu yang tiada kamus pacaran,apakah bisa.........?mengingat pacaran anak sekarang sudah terlalu berlebihan bukan halnya pacaran yang ta'arupan.yaitu pacaran yang menuju ke jenjang perkawain.Mungkin ini disebabkan karena salahnya orang mencari tuntunan?Banyak orang-orang berkata TONTONAN jadi TUNTUNAN dan TUNTUNAN jadi TONTONAN.Bisa kita lihat dikehidupan sehari-hgari banyak yang meniru gaya artis yamg buyrukdaripada perilaku baik,sopan dan segalanya dalam kebaikan yang dicontohhkan rosxululloh saw.

SEJARAH KEPRAMUKAAN DI AL-ISLAM


Mula Pertamanya Gerakan Pramuka Di Pondok Pesantren “Al-Islam”
Pondok Pesantren “Al-Islam” mlarak ponorogo di joresan ( + 12 km ke selatan dari kota ponorogo) adalah suatu lembaga pendidikan islam yang didirikan oleh majelis wakil cabang Nahdlatul ulama’ mlarak pada tanggal 12 Muharram 1386 H / 02 Mei 1966.Pada awal mulanya madrasah ini belum ada pendidikan kepramukaan, meskipun pendirinya banyak yang berpengalaman dalam kepanduan dan menganggap perlu adanya Gerakan Pramuka di pondok ini.

Maka barulah ide Gerakan Pramuka ini bernama “Madrasah Tsanawiyah Islamiyah” karena memangmasih berusia 3(tiga) tahun (tingkat Tsanawaiyah). Pada tahun 1969 baru di tambah dengan Aliyah, menjadi Madrasah Tsanawiyah Aliyah “Al-Islam”. Gerakan Pramuka di Pondok ini berdirinya dipelopori oleh : Bpk. Zainal Arifin (gandu), Bpk Amal Sa’dani (serangan) dan Bpk. Slamet Zuhdi (gandu) setelah mereka mengikuti penaka tahun 1968, dengan latihan-latihan temporer dan belum intensif.Setahap demi setahap pendidikan non formal ini berjalan terus di pondok “Al-Islam” sejalan dengan lajunya perkembangan pendidikan dan pengajaran, semula tenaga pramuka di ambil dari santri kelas V (lima) dan VI (enam) yang belum berijazah pembina, namun mereka sudah banyak pengalaman dalam kepramukaan, karena sudah mengikuti latihan-latihan perkemahan-perkemahan beberapa tahun. Hal itu dapat terjadi sebab sejak tahun 1968 ini segenap santri diharuskan oleh pondok untuk menjadi pramuka dan aktif mengikuti kegiatan-kegiatan dan latihan-latihan secara rutin, keharusan menjadi andika dan berlatih serta mengikuti segala kegiatan “sunah Madrasah” yang selalu di jelaskan dalam pekan perkenalan pada awal tahun ajaran (kepada segenap santri) dan dalam pertemuan-pertemuan wali murid (kepada wali murid) oleh pimpinan pondok.

Diresmikanya Gerakan Pramuka Gugusdepan 651 dan Gugus 652
Sebelum Gugusdepan-gugusdepan di pondok ini diresmikan oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Ponorogo, Kepramukaan di pondok “Al-Islam” sudah berjalan. Dan Pondok selalu berusaha meningkatkan kepramukaan melalui proses konsolidasi sebagai berikut :1. Usaha Mengikut sertakan para pendidik dalam kursus pembina dan kursus-kursus pelatih,2. Pembinaan organisasi dan administrasi dan usaha di sahkannya Gugusdepan oleh Kwarcab Gerakan Pramuka Ponorogo3. Menambah luasnya / banyaknya waktu latihan-latihan, kegiatan-kegiatan yang menarik yang mengandung pendidikan secara teoritis ataupun praktis dengan metode yang dapat digunakan dan menarik peserta didik.Akhirnya setelah usaha-usaha melalui konsolidasi ini berhasil mampu untuk persyaratan untuk memacu kemajuan Gerakan Pramuka di Pondok ini sedikit demi sedikit, dan persyaratan untuk di sahkannya Gugusdepan oleh yang berwenang yakni Kwarcab Ponorogo telah dipenuhi oleh Gugusdepan yang ada di Pondok “Al-Islam” maka diresmikannyalah Gugusdepan ini dengan nomor Gugusdepan 651 dan Gugusdepan 652 tahun 1971, kemudian beberapa tahun berikutnya berganti menjadi Gugusdepan 13 dan 14 dan berganti lagi menjadi Gugusdepan M / 65 dan M / 66 untuk tingkat Tsanawiyah dan Gugusdepan M / 67 dan M / 68 untuk tingkat Aliyah

Latar belakang berdirinya Gugusdepan di Pondok “Al-Islam” Mlarak Ponorogo di Joresan
Seiring dengan bertambahnya jumlah santri yang masuk belajar di pondok ini, bertambah pulalah hajat pembina Pramuka Pramuka kepada Organisasi yang lengkap dan memenuhi syarat untuk berkembang, memenuhi syarat pencapaian kwalitas seluruh andika, untuk itu Pondok “Al-Islam” sangat membutuhkan berdirinya Gugusdepan untuk kepentingan mengorganisasi.Apakah sebenarnya yang menarik para pendiri Pondok ini kepada adanya pendidikan Kepramukaan ?, dan apa pula yang mendorong untuk selalu berusaha berjalannya pendidikan kepramukaan yang berkwalitas untuk pondok yang relatif muda usianya pada waktu usaha mendirikan Gugusdepan yaitu 5 (lima) tahun ?.Kurang lengkaplah kiranya bila pendorong atau latar belakang adanya suatu yang penting itu tidak diketahui oleh pengelola, para pembina, para wali murid, masyarakat yang ingin mengerti, bahkan oleh para pramuka sendiri yang disiapkan sebagai bibit unggul untuk dijadikan pramuka-pramuka yang tangguh, baik, kwantitatif dan kwatitatif maka inilah beberapa hal yang pokok dari latar belakan berdirinya si pondok “Al-Islam” :Semakin membengkaknya jumlah santri di pondok ini tahun ajaran demi tahun ajaran (tahun 1971 jmlah santri = 316 santri, tahun 1988 = 1364 santri)Banyaknya permintaan dari para pendidik, para pembinadan dorongan fisitif dari pimpinan Pondok.Di hajatkanya intensifikasi fungsi pembina Pramuka dan anak didik Pramuka sehingga di harapkan lancar dan setabillah pendidikan kepramukaan di Pondok “Al-Islam”.Kemanfaatan pendidikan Kepramukaan yang berjalan dan mendorong adanya Panca Jiwa Madrasah yaitu :KeikhlasanKesederhanaanMenolong diri sendiriUkuah islamiyahBebasAdanya kemauan yang tinggi dari fihak pendiri Pondok, pendidik dan Pembina untuk memanfaatkan ilmu, pengalaman dan ketrampilan di bidang kepramukaan agar tercapai daya guna dan tepat guna dari para pembina pelatih dan anak didik Pramuka. Karena “Sebaik-baik Orang Adalah Yang Paling Berguna Bagi Orang Banyak” (hikmah).

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
Dalam rangka inovasi Gerakan Pramuka di “Al-Islam” maka Madrasah mensertakan para pengasuh dan santri kelas V (lima) tiap tahun di Pondok Modern Gontor sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1984 Alhamdullilah hasilnya selalu baik. Mereka lulus berijazah dan sekaligus berhak untuk menjadi pembina pramuka.Mulai tahun 1973 itulah gerakan pramuka di pondok Al-Islam meningkat lebih pesat dari sebelumnya, karena operasinya semakin luas dan isinyapun semakin berbobot, dimana ada kesempatan untuk menambah pengalaman para pembina pramuka, pondok yang saat itu berusia 7 (tujuh) tahun selalu mengikuti perkembangan pendidikan kepramukaan di luar pondok, baik di kwarcab Ponorogo, kwarda jatim dan mendatangi undangan perkemahan, undangan muker jamnas, upacara hari jadi pramuka dan lain-lain.Setelah pondok Al-Islam merasa mampu untuk melengkapi persyaratan-persyaratan mengadakan kursus Cadika (kursus pembina pramuka mahirtingkat dasar) maka mengajukan permohonan dan proposal agar kwarcab ponorogo bersedia untuk mengadakn kursus cadika di pondok Al-Islam, dan Al-Islam sebagai panitia pelaksana, mak permohonan di kabulkan dan pada tanggal 22 – 29 Juli 1985 terlaksana kursus cadika tersebut. Kemudian dari pada itu berturut-turut tiap tahun diadakan kursus cadika (kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar) di pondok Al-Islam sendiri.

Gerakan Pramuka Koordinator Gugusdepan Khusus Islam Di Promosikan
Setelah pondok Al-Islam tiap tahun di izankan oleh kwarcab gerakan pramuka Ponorogo untuk menyelenggarakan kursus cadika sendiri, sejak tahun 1985 maka banyaklah tenaga pembina pramuka yang melaksanakan tugas membina andika secara resmi. Maka berijazah M III, M I (medel lama), KMD dan KML mereka menjadi rujukan dalam urusan kursus, latihan, penyelenggaraan perkemahan tiap tahun dan menjelang hari jadi pramuka dan HUT kemerdekaan dan lain-lain. Mereka tulang punggung gerakan pramuka di Al-Islam dan ikut men-sukseskan kepramukaan dsalam usaha membentuk manusia indonesia yang bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, berkepribadian dan berwatak luhur, kuat dan sehat jasmani dan rohani sehingga menjadi warga negara yang berjiwa pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat bangsa dan negara.Kemajuan yang setapak demi setapak dicapai oleh gerakan pramuka Gugusdepan M / 65 dan M / 66, M / 67 dan M / 68 pondok Al-Islam yang di tinjau oleh pembenahan di bidang organisasi / administrasi dan persyaratan-persyaratan untuk didirikan Koordinator Gugusdepan Islam itu, nampaknya jadi bukti untuk di terimanya permohonan menjadi Koordinator Gugusdepan Kusus Islam oleh kwartir cabang Ponorogo. Dan tepatnya pada hari senin, 22 Muharram 1406 Hijriyah / 07 Oktober 1985 di resmikan oleh kwarcab Ponorogo (dalam hal ini berkenen meresmikan : Ka’ Drs. H. Khalil Imam Nawawi) dengan nama : PO V / 1, PO V / 3, PO V / 5, PO V / 7, PO V / 9, PO V / 2, PO V / 4, PO V / 6 (PO V / 1 S / D PO V / 9 PA dan PO V / 2 S / D PO V / 6, PI)

Perkembangan Kepramukaan Selanjutnya
Alhamdullilah berkat usaha bersama antara pengurus majelis pembimbing Koordinator, pengurus Andalan Koordinartor, Dewan Kerja T / D. majelis pembimbing Gugusdepan dan pengurus Gugusdepan dan para pembina dan dengan konsultasi dengan kwarran Mlarak, maka terus lajulah pendidikan kepramukaan di pondok Al-IslamHal-hal dibawah ini sedikit banyaknya dapat mencerminkan betapa gerakan pramuka di pondok Al-Islam dapat menggapai perkembangaannyaSetelah diresmikannya Koordinator Gugusdepan Kusus Islam, maka latihan kepramukaan (rutin tiap Minggu) diadakan hari kamis sore (jam 14.30 – 16.30 WIB) + 1 tahun kemudian diubah menjadi Ahad sore jam 14.30 – 16.30. sebelum itu latihan yang harus diikuti oleh semua santri dilaksanakan siang (jam 13.00 – 14.00)taip hari senin.Pada tanggal 21 – 28 Juni 1986 Koordinator di pondok Al-Islam mengirim 1 (satu) mengikuti Jamnas di CibuburPada tanggal 17 – 21 Desember 1986 mengirim lagi 2 (dua) regu Pa dan PI. Penggalang putri ke kodya Mojokerto dalam acara PERGAMA II LP Ma’arif di JatimPenyelenggaraan kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar (cadika) di pondok Al-Islam.Empat kali kursus cadika :Kursus cadika 1 pada tanggal 22 – 29 Juli 1985Kursus cadika 2 pada tanggal 22 – 30 Juli 1986Kursus cadika 3 pada tanggal 08 – 16 Juni 1987Kursus cadika 4 pada tanggal 31 Agustus – 08 September 1988Pada tanggal 01 September 1987 Gugusdepan PO V / 2 PI mendapat predikat Gugusdepan tergiat se-kabupaten PonorogoPada tanggal 18 September 1988 di tetapkan mengirim pembina pramuka untuk melatih SD sekecamatan Mlarak yang di izinkan oleh kwaran dan Ka. Kantor Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan kecamatan Mlarak dengan membuat persiapan tertulis guna membina / latihan tersebut pada hari Jum’at sore.Pada tanggal 24 – 31 Desember 1988 pondok Al-Islam Mengikut sertakan 5 (lima) orang yang berhak mengikuti kursus pelatihan dasar (KPD). Untuk mengikuti KPD yang di selenggarakan oleh Korwil Madiun di Ponorogo (ngebel) mereka adalah : Ka’ Amal Sa’dani, Ka Abdul Rozik, Ka’ Marjito, Ka’ Samuri, Ka’ M. Tono.Pada tanggal 26 – 30 Desember 1988 sekitar jam 09.00 – 10.00 Koordinator Al-Islam menerima kehormatan yaitu menerima Widya Wisata KPD se-Korwil Madiun.Jumlah pembina tahun 1988 adalah 28 orang dan jumlah anggota pramuka 1363 orang. Dan masih banyak pengalaman yang tidak di tulis disini yang di kategorikan perkembangan kepramukaan di pondok Al-Islam Joresan ini.

KENANG-KENANGAN


INI ADALAH DOKUMENTASI DARI KEG. Anjang sana yang dilakukan oleh DA al islam joresan dimana keg. itu dijaqdikan ajang evaluasi oleh DEWAN AMBALAN mengenai keg. yang sudah terlaksana dan membahas keg. yang akan dilaksanakan.Keg. ini dihadiri oleh sejumlah MABI dan PENGURUS KOORD PA .Alhamdulillah keg. ini bisa terlaksana dengan baik.Ini semua berkat kerja sama yang baik dan juga persiapan yang matang.Tempat keg.ini di gedung AL-FAROBI ruang tengah dengan AC yang alami kami laksanakan mulai jam07.30 dan berakhir jam 11.00. foto-foto kawanku ini mengekspresikan kegembiraannya setelah selesai keg.yang terlaksa sukses.setelah kenyang dengan konsumsi,dan juga lelah setelah membersihkan tempat sselesai kegiatan,...........

PONDOKKU

Lembaga pendidikan al-Islam terletak lebih kurang 12 km sebelah tenggara dari kota Ponorogo yang tepatnya terletak di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur.
Lembaga ini didirikan pada tanggal 12 Muharram 1386 H. bertepatan dengan tanggal 2 Mei 1966 M. di Desa Joresan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Sebagai realisasi cita-cita para tokoh agama Islam di wilayah Kecamatan Mlarak dari Nahdlatul Ulama (NU). Dengan dilatar-belakangi oleh keadaan krisis kualitas kehidupan umat Islam Indonesia khususnya di Ponorogo pada tahun 1960-an. Pada masa itu sarana pengembangan kehidupan umat Islam, kaderisasi umat Islam, dan anak-anak putus sekolah sebagai akibat dari keterbelakangan dan kemiskinan yang masih melingkupi kehidupan sebagian besar masyarakat Ponorogo, terutama yang tinggal di daerah pedesaan.

Meskipun Ponorogo telah berdiri beberapa lembaga pendidikan Islam yang berfaham Islam modernis, namun keberadaannya terlanjur dianggap sebagai tempat menuntut ilmu bagi kaum priyayi yang tak terjangkau oleh wong cilik. Sehingga, keterbelakangan dan kenihilan ilmu pengetahuan masih juga memprihatinkan.
Kondisi tersebut menggugah kepedulian ulama yang bergabung dalam Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC-NU) Kecamatan Mlarak untuk ikut serta memerangi keterbelakangan pendidikan dalam masyarakat yang pada waktu itu diketuai oleh K.H. Imam Syafa’at. Kepedulian tersebut dirumuskan dalam agenda rapat yang membahas pendirian sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat menengah di Kecamatan Mlarak. Kemudian untuk lebih menguatkan Visi, Misi dan tujuan didirikannya lembaga pendidikan Islam tersebut, diadakan pertemuan ulang sebanyak dua kali. Yang pertama di rumah K.H. Hasbullah desa Joresan yang bertepatan dengan peringatan haul almarhum Kyai Muhammad Thoyyib pendiri desa Joresan. Pertemuan yang kedua di rumah salah satu tokoh MWC Mlarak, Kyai Abdul Karim dari Joresan.
Pada pertemuan selanjutnya, yakni di rumah K.H. Imam Syafa’at di desa Gandu Mlarak Ponorogo yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Nahdliyin dan yang sangat penting pengaruhnya adalah sebagai berikut:
1. K.H. Imam Syafa’at Gandu
2. K.H. Maghfur Hasbullah Joresan
3. K.H. Mahfudh Hakim B.A. Gandu
4. Kafrawi Joresan
5. H. Farhan Abdul Kadir Joresan
6. K. Qomari Ridlwan Gandu
7. K. Imam Mahmudi Bajang
8. Ibnu Mundzir Abdul Karim Joresan
9. Bazi Haidar Ahdul Karim Joresan
10. K. Markum Wonojati
11. Ahmad Hudlori Ibnu Hajar Joresan
12. Hirzuddin Hasbullah Joresan
13. Asmu’i Abdul Kadir Joresan
14. Tumiran Ahmadi Gandu
15. Muhammad Yasa’ Jalen
16. Masruri Jalen
Pada awalnya lembaga pendidikan ini bernama Madrasah Tsanawiyah al-Islam. Kemudian setelah berjalan selama empat tahun (setelah adanya kelas IV) akhirnya namanya diganti dengan Madrasah Tsanawiyah Aliyah al-Islam. Meskipun keberadaan MTsA al-Islam diprakarsai oleh para ulama NU, namun MTsA al-Islam tetap berdiri di atas dan untuk semua golongan. Dan alhamdulillah sampai saat ini dengan seribu enam ratus lebih siswa siswi (MTs dan MA) yang datang dari berbagai lapisan masyarakat seluruh Indonesia menepis pandangan bahwa MTsA al-Islam didirikan hanya untuk warga nahdliyin semata.
Pada awal tahun ajaran baru 2003-2004,madrasah ini berubah identitasnya, dari MTsA al-Islam menjadi Pondok Pesantren al-Islam. Berangkat dari banyaknya usulan dan permintaan wali santri agar madrasah ini ada asramanya. Tapi untuk sementara yang tinggal di asrama baru santri putri saja, mengingat tempat yang belum memadai. Selanjutnya keberadaan Pondok Pesantren al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo semakin dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.Hal ini terbukti perolehan santri yang dari waktu ke waktu terus meningkat.Demikian juga perhatian pemerintah terhadap keberadaan pondok pesantren dengan berbagai macam program,baik yang bersifat materiil (dana bantuan) maupun moril (pelatihan/workshop pengembangan).
Dalam melaksanakan amanat umat Islam dalam bidang pendidikan,pondok pesantren al-Islam memiliki Panca Jiwa,yaitu :
1. Keikhlasan
2. Kesederhanaan
3. Menolong diri sendiri
4. Ukhuwwah diniyah
5. Kebebasan
Di samping itu,pondok pesantren al-Islam juga mempunyai Panca Tujuan dalam pendidikan dan pengajarannya :
1. Beribadah tholabul ilmi
2. Beriman,berilmu,beramal sholeh dan berjihad fi sabilillah
3. Hidup sederhana
4. Bermasyarakat dan menjadi warga negara yang baik
5. Cinta agama,nusa dan bangsa
Seiring dengan perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan,maka pondok pesantren al-Islam pun selalu berupaya untuk melengkapi dirinya dengan berbagai aktifitas dan kegiatan yang dapat menunjang terlaksananya misi dan visi pondok.Berkat dukungan manajemen pengelolaan yang baik,al-Islam dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dari segi kualitas maupun kuantitasnya.Lulusan pondok ini dapat diterima dan menjadi panutan di masyarakat luas,mulai jadi penyuluh agama,guru,dosen,pengusaha,TNI/POLRI,DPR dan lain sebagainya.Jumlah santri-santrinya juga bertambah dari tahun ke tahun.Untuk menyambung tali persaudaraan diantara mereka,pondok ini memiliki organisasi alumni yang bernama IKAI (Ikatan Keluarga Alumni Al-Islam),yang memiliki perwakilan di setiap daerah/kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Last Updated on Saturday, 31 January 2009 20:45
Pelaksanaan Pendidikan dan Pengajaran PDF Print E-mail
Written by Budi Irmawan
Wednesday, 20 August 2008 10:11

Sebagai sebuah lembaga pendidikan,PP al-Islam memiliki sistem pendidikan dan pengajaran yang diterapkan dalam operasionalisasinya setiap hari.

1. Pendidikan
Sebagai suatu lembaga pendidikan keislaman, pondok pesantren al-Islam dalam proses pendidikannya mendasarkan kepada al Qur’an dan Sunnah Nabi.Namun demikian,disamping kedua pedoman tersebut,pendidikan di PP al-Islam juga berdasar kepada landasan idiil,yaitu Pancasila dan ladasan konstitusionil,UUD 1945.
Kurikulum yang digunakan oleh PP al-Islam,selain dari Departemen Agama (DEPAG),juga menggunakan kurikulum terpadu.Yaitu kurikulum Pondok Modern Gontor dan pondok pesantren salafy.Kurikulum tersebut sengaja dipraktekkan di PP al-Islam Joresan,guna memenuhi kebutuhan masyarakat dewasa ini.Sehingga diharapkan lembaga ini mampu menjawab tantangan jaman dan juga ikut ambil bagian dalam program pembangunan,yakni pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

2. Pengajaran
Proses belajar mengajar (PBM) di PP al-Islam pada dasarnya adalah mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial siswa secara utuh.Hal ini dalam rangka mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja.Untuk itu perlu dilaksanakan pula kegiatan belajar mengajar yang dapat mengembangkan kemandirian,sikap,dan tanggung jawab terhadap belajar,berani mengemukakan pendapat,berfikir secara teratur,kritis,analitis dan berani mengambil keputusan.
Untuk itu PP al-Islam didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualifikasi S2,S1,D3/Sarjana Muda,para alumni (SLTA/MA) dan bahkan ada yang dari lulusan luar negeri.Diantaranya dari ITATS Surabaya, ITS Surabaya, UBAYA Surabaya, STKIP PGRI Ponorogo, UIN Malang, UIN Yogyakarta,IAIN Sunan Ampel Surabaya,STAIN Ponorogo,INSURI Ponorogo,UNMUH Ponorogo,Pondok Modern Gontor,dan al Azhar University Cairo,Mesir,serta dari kalangan Pondok Pesantren al-Islam sendiri.
PBM di PP al-Islam dilaksanakan pagi hari dan siang hari.Pembelajaran pagi hari dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.45 WIB,dimana dalam setiap harinya dibagi dalam 8 jam pelajaran.Sedang untuk siang hari,dimulai pukul 13.15 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB.Kegiatan pembelajaran siang hari dilaksanakan oleh organisasi siswa atau OPMI dengan materi penunjang untuk pelajaran pagi hari.
Adapun rincian kegiatan pembelajaran di PP al-Islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Ujian : terdiri dari ujian syafahi (lesan) dan ujian tahriri (tulis).
b. Intra-kurikuler : latihan pidato (muhadloroh),ibadah amaliyah,pekan perkenalan,OPMI (Organisasi Pelajar Madrasah al-Islam),praktek mengajar (amaliyatut-tadris).
c. Ekstra-kurikuler : gerakan pramuka,kursus bahasa (LDC-Languange Development Club),Class Meeting Sport (pertandingan olahraga antar kelas), jurnalistik,seni hadroh,musik,drum band,kaligrafi,qiro’ah,pelatihan administrasi dan manajemen,dan lain sebagainya.
d. Hari efektif PBM : Sabtu – Kamis.Sedang hari Jum’at,libur.
e. Sistem penilaian : mengacu pada standar nasional,yaitu Sistem Semester.
Dalam melaksanakan pendidikan dan pengajarannya,PP al-Islam terus berusaha untuk mengembangkan sistem yang dimilikinya dengan perpaduan sistem baru,baik yang berasal dari pemerintah,lembaga pendidikan lain maupun dari dunia usaha dan dunia industri.

PENGETAHUAN KEPRAMUKAAN

RIWAYAT LORD BADEN POWELL

Berbicara menganai Gerakan Pramuka, maka tidak terlepas dari pendiri gerakan kepanduan dunia yaitu Lord Baden Powell, beliau dilahirkan di London Inggris pada tanggal 22 Pebruari 1857, nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ayah dari Baden powell adalah prof Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di Universitas Oxford Inggirs. Sedangkan Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth, seorang puteri dari admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T. Smyth.

Dimasa mudanya ia adalah anak yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada usia 3 tahun Baden powell telah menjadi anak yatim. Saat sekolah karena kecerdasannya ia mendapat beasiswa daari sekolah. Ia juga aktif mengikuti kegiatan teater, melukis, menmbak, marching band, serta olahraga.

Baden Powell akhirnya bergabung dengan dinas kemeliteran, kemudian setelah lulus dari akademi meliter Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkan pembantu letnan. Pengalaman inilah yang nantinya akan banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris. Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di perdalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal dan dianggap pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di kota Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor Jendral. Di kot ini Baden Powell sempat dijuluki oleh suku-ssuku primitif sperti suku zulu, Ashanti atau Metabele sebagai IMPEESA yang artinya srigala yang tidak pernah tidur, hal ini disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan kebaranian Baden Powell.

Pada tahun 1908 Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan Pramuka menjadi besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa.

Setelah berkeliling dunia termasuk Jakarta pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia Baden Powell beserta istrinya Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941




PRAMUKA

KURSUS HUMAS GERAKAN PRAMUKA 2009: UPAYA MENUJU PENINGKATAN CITRA ORGANISASI PRAMUKA

Pramuka online,

Selasa, 13 Oktober 2009, dengan bertempat di TRW Cibubur, Kursus Humas Gerakan Pramuka dimulai dengan diikuti oleh utusan dari Kwarda se Indonesia dan Kwarnas Gerakan Pramuka. Acara ini akan berlangsung sampai hari Jum"at, 16 Oktober 2009.

Kursus Humas Gerakan Pramuka adalah sebuah upaya untuk menjembatani antara permasalahan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dengan Keunggulan Kompetitif Gerakan Pramuka, sehingga citra organisasi menjadi meningkat, yang pada akhirnya akan menumbuhkan kembali minat kaum muda untuk aktif dan bergabung di kegiatan dan organisasi Gerakan Pramuka.

Pada kegiatan ini, diharapkan para peserta memahami sistem humas yang efisien untuk mengembangkan kepramukaan dan menampilkan keunggulan kompetitifnya, para peserta juga diharapkan mampu menerapkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang lebih baik untuk mendukung fungsi kehumasan Gerakan Pramuka. Peserta juga diharapkan mengerti perencanaan dan pemasaran bagi anggota muda, mampu mengidentifikasi stategi yang baru dan efektif untuk menjangkau generasi muda dengan memanfaatkan teknologi informasi terkini, dan tentunya terjadinya tukar menukar pengalaman di bidang kehumasan.

Sesi-sesi dan materi-materi yang disampaikna pada Kursus Humas Gerakan Pramuka adalah:

1. Pengantar PR dan Komunikasi

2. Mengenal Media Massa

3. Revitalisasi Gerakan Pramuka

4. Rencana Program Humas Kwarnas 5 tahun Ke depan

5. Social Media dan Peranannnya dalam PR

6. Dasar-dasar Menulis

7. Alat-alat Public Relations

8. Fotografi dan Kegiatan Pramuka yang layak bagi pewarta foto

9. Layak Berita menurut media elektronik

10. Sistem Pendidikan dan struktur pemerintah

11. Pramuka Peduli dan lingkungan hidup

12. WOSM, APR dan Scout Foundation

13, Kunjungan Studio TV

14. Standarisasi dan Kompetensi GP

15. Diskusi Kelompok tentang strategi kehumasan Kwartir.

Arti Ramadhan bagi ELCHOIR

Ramadhan bagiku adlah bulan yang penuh rohmat tidak hanya pelajaran tapi juga pendidikan yang sangat indah nan menyejukkan qolbu.10 hari pertama sangat penuh rohmat,dan dibulan ini banyak kejadian yang istimewa ex:nuzulul qur'an pada tgl 17 ramadhan,juga terdapat 1malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam lailatul qodar dan masih banyak lagi. Bagiku bulan ini menjadikan diriku lebih baiik tuk menambah iman dan taqwa menuju ke fitrah dimana diri yang berlumur dosa akan dihapus dan dibersihkan.Ramadhan bulan yang dinanti setioap umat ISLAM.,

DIRIKU

laki-laki